[#30DWC: DAY 1] Jakarta
the furthest away from home you have ever been
∞
Kita bisa saja dipertemukan oleh Tuhan. Di
Jakarta.
Jakarta yang bising, sibuk, dan tak pernah
tidur. Jakarta yang sedari dulu kurang saya suka, karena udaranya selalu lembab
dan pagi harinya terlalu cepat disinari Matahari. Meski demikian, Jakarta
terpaksa menjadi pilihan terakhir bagi rencana-rencana besar saya.
“Kapan-kapan main ke sini lagi, ya?”
Pertanyaan itu dilontarkan oleh kerabat
saya di Stasiun Gambir, tepat di gerbang pembatas buat pengantar. Saat itu saya
cuma bisa mengangguk seraya melambaikan tangan. Dalam hati saya tertawa
ironis―tidak ada hal menyenangkan dari Jakarta yang dapat menjadi alasan untuk
kembali.
Itu adalah pertama dan terakhir kali saya
menginjakkan kaki di Jakarta.
Setahun sebelum mengenal kamu.
Saya pulang tanpa mengetahui sama sekali
bahwa kamu tiba lima bulan kemudian. Jauh-jauh kamu melawan hukum gravitasi,
dari kota dingin dipenuhi gugur daun-daun kecoklatan menuju teriknya Jakarta di
bulan September.
Kita bisa saja bertemu. Di tempat terjauh
dari rumah yang pernah kita kunjungi.
Terkadang pikiran itu memunculkan
pertanyaan-pertanyaan dalam benak saya. Seperti apakah udara Jakarta terlalu
lembab buatmu? Atau bisingnya Jakarta sempat mengacaukan jam tidurmu? Saya
bahkan sempat menerka-nerka, manakah di antara kita yang lebih tidak menyukai
Jakarta?
Barangkali jawabannya adalah saya.
Jakarta membawa terlalu banyak penyesalan
untuk saya. Termasuk mengapa kita tak bisa dipertemukan lebih awal di sana.
Jakarta adalah tempat saya dan kamu
sama-sama menghirup udara asing, jauh dari rumah, mencari-cari sesuatu di
antara gemerlap lampu kota di malam hari. Namun saya tak lagi berharap agar
Tuhan mempertemukan kita di Jakarta. Barangkali kita bisa bepergian ke tempat
yang lebih asing lagi, lebih jauh lagi, lebih ramai lagi―lantas saling bertatap
muka dengan rindu yang sama.
∞
Hari ini saya mulai libur!
Alhamdulillah. Sebagai bentuk rasa
syukur sekaligus kerinduan terhadap keaktifan menulis, saya memutuskan untuk
melakukan 30 Days Writing Challenge
dimulai dari hari ini. List prompts-nya saya ambil acak aja dari Google (yha),
jadi challenge ini murni project pribadi yang tidak terikat pada circle
manapun.
Untuk isinya, bisa random banget―orifict,
fanfiction, songfict, prosa, dll. Tapi akan saya usahakan untuk lebih banyak
menulis original fiction aja. Doakan saya nggak berhenti di tengah jalan, ya! Yoroshiku onegaishimasu!
Comments
Post a Comment