君が姫なら僕は王子。

君が姫なら僕は王子。

“If you are a princess, then I am a prince.”

∞

Regulus lelah memperdebatkan Pluto dan hak-hak asasinya untuk dikembalikan posisinya sebagai planet ke-9 di galaksi Bimasakti. Mengapa pendapat manusia-manusia yang bernapas 36 tahun cahaya jauhnya itu perlu dipermasalahkan? Biar mereka menganggap Pluto itu apa, toh menginjakkan kaki di permukaan es nitrogennya saja tak pernah.

Sayangnya Alrisha tak pernah sudi mendengarkan. Acapkali berpapasan dengan Regulus yang matanya terlalu sayu untuk menyadari keberadaan Alrisha itu, kesempatan tidak dibuang sia-sia.

“Hei! Sudah siap mengemban tugas mulia membela hak asasi sesama objek selestial?”

Ketika seruan pertama Alrisha terdengar nyaring di telinga, Regulus sudah bergidik sekaligus bersiap menerima pandangan berapi-api dari pusat konstelasi Pisces itu. Padahal nyala Alrisha tidak seberapa, tapi rasa-rasanya Regulus seperti melihat seluruh cahaya selestial berpindah otomatis pada sepasang obsidian Alrisha.

Bila asteroid 19 Fortuna sedang mengasihani Regulus, ia bisa segera terselamatkan dari ancaman diplomasi propagandis Alrisha yang tidak ada habisnya itu. Sejatinya toh Alrisha itu bintang yang sibuk, apakah ada hubungannya dengan posisi pentingnya di konstelasi pun Regulus tak begitu paham. Seringnya, Alrisha buru-buru pergi bahkan sebelum Regulus berkata satu patah kata pun, tanpa pamit lalu mendadak hilang selepas Regulus berkedip tiga kali.

Seperti sihir saja.

Boleh jadi karena itulah Regulus sedikit takut pada Alrisha.

“Kau membenciku, ya, Regulus?”

Kali ini Regulus berkedip tiga kali. Tapi Alrisha tetap ada di sana, berpendar kebiruan.

“Tidak. Aku tidak membencimu.”

―hvnlysprng
2018年10月7日

[1] Regulus, also designated as Alpha Leonis is the brightest star in the constellation of Leo and one of the brightest star in the night sky, lying approximately 79 light years from the Sun.

[2] Al Risha, or Alpha Piscium is a binary star system in the equatorial constellation of Pisces, located approximately 311 light years from the Sun.