Aesthetic (Fanfiction Indonesia Karma Akabane X Reader)
Aesthetic
A ficlet of
Karma Akabane X Reader
Karma Akabane X Reader
***
Aku menguap lebar, tidak peduli suaraku akan didengar
orang mengingat kini aku berada di tempat yang (kuharap) tidak akan mudah
terlihat oleh orang lain. Hanya ada sinar bulan dan hembusan angin malam,
samar-samar menerpa pipiku membuatnya terasa sedikit dingin.
“Sendirian saja?”
Suara itu, langkah kaki itu ... tanpa melihat pun aku
cukup yakin pada tebakanku sendiri. Mendengar bunyi sepatunya yang menapak
lantai marmer semakin dekat, aku mengulum senyum seraya masih menatap taburan
cahaya di atas sana.
“Ojou-san.”
Sontak, aku berdiri, menghadap orang itu kemudian
membungkuk dalam.
“Konbanwa, Karma-ouji.”
Manik mercury itu terlihat memancarkan sinar yang
seolah bisa menarikku ke dalam sana kapan saja. Ia tersenyum mengejek sebelum
mengatakan, “bisa berhenti bersikap seformal itu?”
Suara angin yang kembali datang memenuhi keheningan
udara. Namun, aku sama sekali tidak bisa menghapus senyuman. “Tentu saja.”
Ia, Karma―sedikit aneh memberi embel-embel ‘Pangeran’,
jadi lebih baik aku menyebut namanya saja―dengan setelan rapi sebagaimana
seharusnya, mengayunkan tungkai lalu menghempaskan tubuh di sebelah tempatku
duduk tadi, mengharuskanku kembali pada posisi semula.
“Masih tidak menyukai pesta?” tanyanya di sebelahku.
“Masih,” aku mengangguk, “tapi aku paling tidak menyukai
yang satu ini.”
Seraya menaikkan sebelah alis, ia bertanya kembali. “Apa
ada alasan tertentu?”
Menelengkan kepala ke kiri, aku berusaha setidaknya
terlihat sedang berpikir kendati sesungguhnya berterus terang pada Karma
membutuhkan uluran waktu untuk mengumpulkan keberanian.
“Kau tahu, kan. Ini wawancara pernikahan Kakakku.”
Dapat kulihat anggukan Karma dari sudut mataku. Kuhirup
udara dalam-dalam sebelum kembali melanjutkan, “entah kapan giliranku akan
tiba, yang jelas aku tahu Ibunda dan Ayahanda sudah menuliskan daftar
kandidatnya di suatu tempat.”
“Hee~” Lelaki itu menengadah, menumpu bagian belakang kepalanya
dengan kedua tangan. “Basically, kau tidak ingin dijodohkan?”
Senyuman geli terbentuk di bibirku. Sebagai teman masa
kecil, lelaki yang satu ini bicara terlalu to the point. Namun
bagaimanapun juga, perkataannya memang benar adanya.
“Well, umurku masih enam belas tahun. Kurasa aku
terlalu muda untuk memikirkan hal-hal semacam itu,” ujarku seraya menoleh,
memperlihatkan senyumku padanya.
Ia yang awalnya hanya mencuri lirikan, mendadak terkekeh
pelan seolah aku baru saja mengatakan suatu lelucon singkat. “Hei, Ojou-san,
memikirkan masa depan adalah bagian dari kewajibanmu, loh.”
Lantas, aku mendengus. “Mudah untukmu. Setidaknya kau
bisa memilih satu yang paling kau suka di antara sekian banyak perempuan
terhormat.”
Karma tidak menjawab. Lelaki bersurai merah itu beranjak
sebelum kemudian merapikan jubah ungunya, membuat kain beludru itu diterpa
angin, cara termudah membuat wanita manapun terpesona. Merubah posisi, ia
berdiri menghadapku dengan sebelah tangan diletakkan di pinggang. Kurva yang
terpatri di bibirnya seketika membuat jantungku serasa berhenti bekerja.
“Jika masa depanmu itu adalah orang yang sekarang berada
di depanmu, apa kau masih akan mengeluh?”
FIN
A/N: Ini
ff udah lama teronggok di sudut folder lappy h4h4. Ceritanya saia lagi ngebet pingin nulis ff Royal!AU gegara nonton Akagami no Shirayukihime lolol.
Comments
Post a Comment